Powered By Blogger

Jumat, 05 Juli 2013

Aku Tak Seperti Mantanmu

Semua berawal ketika kita sering dipertemukan oleh waktu. Ketika kita sama sama terluka dan saling membutuhkan obat. Kamu datang dengan tergopoh merintih kesakitan, aku pun begitu. Aku dan kamu adalah dua orang yang terluka karena penghianatan yang mengatasnamakan cinta. Kamu baru saja putus dengan mantanmu yang sangat kau cintai itu. Dan aku, yang dikhianati sahabatku sendiri.
 Seiring berjalannya hari dan peristiwa-peristiwa kecil yang sering kita lewati bersama. Diam-diam sosokmu menjadi hal yang paling ingin ku lihat setiap harinya. Sosokmu menjelma mejadi motivasi yang selalu membangkitkan saat aku mulai terjatuh. Diam-diam aku mulai memperhatikan setiap detail dirimu. Tubuhmu yang menjulang tinggi melebihi tinggi tubuhku membuatku nyaman berlama-lama berada didekatmu; seperti terlindungi. Sikapmu yang kaku dan dingin bagaikan es adalah hal yang paling ingin kutaklukan kala itu. Hingga akhirnya kau pun perlahan mencair dari kebekuanmu. Aku juga menyukai setiap lekuk rahang pipimu yang mulai melebar kala tersenyum padaku.
Hampir setiap hari kita habiskan waktu bersama. Saling mentertawakan kebodohan masing-masing. Sikapmu yang manja adalah hal yang paling aku rindukan darimu. Perlahan…ada perasaaan yang berbeda yang mulai mengganjal dihatiku terhadapmu. Aku membayangkan diriku yang suatu hari nanti dapat terlepas dari jeratan masalalu dan kemudian menggapai kamu sebagai masa depanku. Mungkin…kamu adalah obat dari rasa sakitku. Aku mulai merasa nyaman dengan kedekatan kita seperti ini. Aku menganggap semua yang terjadi antara kita adalah hal yang istimewa. Aku mengartikan kamu sebagai pelangi yang memberikan warna berbeda.
Aku tahu kamu masih terluka mungkin masih sangat parah. Tapi kamu sangat berani untuk membantu mengobati lukaku yang bahkan kamu pun belum mampu mengobati lukamu sendiri.  Perlahan ketika lukaku mulai sembuh, aku mencoba berjalan kearahmu. Mencoba untuk membalut lukamu dengan caraku sendiri. Setiap hari kamu selalu menjelma menjadi untaian dalam baris doaku.
Kita mungkin baru kenal beberapa minggu ini. Dan kamu mungkin orang pertama yang akan berkata bahwa aku gila, ketika aku bilang ‘aku mulai mencintaimu’. Aku pun tak percaya dengan yang aku rasakan. Tapi, bukankah cinta bisa datang kapan saja, bahkan ketikatak diminta? Aku tak pernah meminta untuk jatuh cinta lagi. Aku hanya ingin lukaku sembuh dan tak merasakan sakit hati lagi. Namun Tuhan berkehendak lain, aku jatuh cinta lagi. Kepada sosokmu yang kini menjadi alasanku terbangun setiap pagi.
Kini kau mulai berani menceritakan padaku tentang mantanmu yang munafik itu. Aku dapat merasakan kesakitanmu ketika kamu bercerita dengan nada bergetar. Aku tahu lukamu pasti sangat parah, dan saat ini aku hanya ingin membantumu. Aku ingin memelukmu saat ini, saat kamu kedinginan dan dengan luka yang menganga lebar dihatimu.
Aku mencoba memberanikan diri untuk mengenggam tanganmu. Aku tersenyum kearahmu menatap yakin pada bola matamu “Aku pernah terluka, sama sepertimu”.
Keningmu berkerut, aku tahu kamu menunggu perkataanku selanjutnya. “’Aku pernah terkhianati. Aku pernah diposisimu, kamu tak pernah sendirian merasakan sakitnya. Aku berjanji akan selalu bersamamu setidaknya sampai lukamu sembuh”
“Terimakasih Sarah, aku cuma butuh waktu ”
Aku menatapmu tajam “Apa kau merasakan arti hadirku?”
                “Iya, aku merasakanmu seperti hembusan angin yang menyejukkan”
                “Bisakah kau katakan padaku apa yang harus kulakukan untuk membantu mengobati lukamu? Seperti halnya kamu membantu menyembuhkan lukaku”
                “Tetaplah disampingku”
                “Aku akan selalu disampingmu, percayalah”
                “Sulit bagiku untuk percaya bahwa aku tak kan terluka lagi”
                “Mengapa? Apa kau takut aku akan berkhianat seperti mantanmu”
                “Bagi orang yang pernah terluka sepertiku sangat sulit untuk percaya bahwa aku takkan terluka lagi”
                “Bagaimana bisa kau katakan itu jika kau belum mencoba?”
                “Mencoba untuk apa?”
                “Mencoba untuk membuka hatimu untukku. Ketahuilah, bahwa aku bukan penghianat, tapi aku sama sepertimu …orang yang terkhianati”
                “Akankah kau berjanji untuk bersedia menjaga hatiku ketika ku sudah memberikan hatiku untukmu sepenuhnya?”
                “Aku bernjanji, karna aku mencintaimu. Tapi seharusnya kau tak mengajukan syarat apapun ketika mencintai.”
                Kamu hanya diam tak membalas perkataanku. Akankah kau menolakku? Aku bertanya tanya dalam hatiku. Ingin sekali ku dengar dari mulutkmu bahwa kau juga merasakan perasaan yang sama sepertiku.
                Aku terkejut saat tiba-tiba lenganmu menarik tubuhku dalam pelukanmu. Kamu membelai rambutku dan berkata “Aku mencintaimu Sarah, dan aku percaya kau tak selicik mantanku”.


Sabtu, 29 Juni 2013

A Little Thing Called: Love

"Siapa pun kita..pasti punya seseorang yang kita sukai secara diam-diam. saat kita memikirkan dia kita seperti hm... Sedikit sesak didada tapi kita tetap ingin menyimpannya dalam hati. Walaupunsaat ini, aku tidak tahu dimana dia sekarang dan apa kabarnya. Meskipun begitu, dialah yang membuatku memahami..."

Mata ku masih berair, aku baru saja selesai menonton film Thailand “A Little Thing Called Love”. film yang dimainkan oleh Mrio Maurer as Shone dan Pimchanok Luewisdpaibon as Nam.  Ini memang film lama, dan aku mungkin orang paling terakhir yang baru menonton film ini. Tapi jujur, banyak pelajaran yang bisa aku ambil dari film bergenre romantic ini. Tentang persahabatan, prestasi dan terutama cinta..

Ternyata cinta. Lagi lagi cinta. CINTA CINTA CINTA! C-I-N-T-A!

Aku ingin seperti Nam. Iya! Aku ingin sepertinya. Jatuh cinta!



Semua berawal dari mata lalu turun ke hati kemudian masuk ke otak. Namun terkadang hal yang satu ini tak masuk logika-cinta­­-. Nam yang jatuh cinta pada kakak kelasnya Shone. Iya menyukainya secara diam-diam selama 3 tahun. Jatuh cinta memang menyenangkan. Segalanya berubah saat jatuh cinta. Seperti menikmati surga::) "You’re my inspiration” “Kamu adalah inspirasiku” Cinta adalah inspirasiku dia yang mengubahku.   Nam dengan usahanya untuk merubah dirinya agar terlihat menarik perhatian Shone. Sampai akhirnya Nam berubah menjadi wanita yang sangat cantik, itu dilakukannya demi Shone. Ternyata Shone juga mencintai Nam, bukan setelah perubahan fisiknya, namun sebelumnya ia memang sudah tertarik pada Nam. Begitulah cinta tak hanya memandang fisik namun juga ketulusan hati mampu menerima apa adanya.Tapi ternyata tak segampang yang ia kira. Rintangan selalu saja ada dalam cinta. Mereka terpisah setelah saling mengetahui bahwa mereka saling mencintai. Namun pada akhirnya Shone dan Nam bersatu kembali setelah 9 tahun terpisah. Dan mereka hidup bahagia selamanya.

Aku pernah menyukai seseorang. Namun bagiku mungkin itu hanya ketertarikan sesaat bukan cinta. Sejujurnya aku masih tak percaya akan kekuatan cinta. Sebesar apa sih dia? Aku masih bertanya-tanya dalam hati apa benar cinta itu ada ? Aku juga masih meragukan perasaanku ini, apa benar aku mencinta atau menyayangi atau hanya sekedar mengagumi :o

Suatu hari aku pernah menyukai seseorang dan mungkin sampai saat ini. Aku mengagumi sosoknya dalam diam, dalam ketidak tahuannya. Diam-diam aku memper hatikan secara detail semua yang terlukis dari dirinya; fisiknya, hobinya, kepribadiannya, sifatnya bahkan lingkungannya. Kami berteman, tapi aku memiliki perasaan lebih terhadapnya entah sejak kapan. Perasaan itu mengalir begitu saja. Karena cinta tak pernah terduga kapan hadirnya, pada siapa dan dengan cara seperti apa.
Setelah ku tahu perasaan yang berbeda itu ada. Kini sosoknya menjelma menjadi apapun dimataku. Setiap waktu bayangannya selalu menari nari bersama khayalanku. Indah.. aku juga ingin menjelma menjadi sosok yang selalu iya perhatikan kala itu. Seperti dirinya yang selalu menarik perhatianku. Aku berusaha merubah diriku agar terlihat menarik baginya. Sampai suatu hari aku menyerah akan keterbatasanku..  Aku berhenti merubah diriku, aku berhenti memperhatikannya secara detail tapi bukan berarti ku tak cinta. Hanya saja, aku cukup lelah untuk terus berusaha.

Tapi kini..aku percaya bahwa cinta itu ada, benar-benar ada bukan hanya sekedar bualan sesaat atau omong kosong belaka. Cinta itu ternyata harus butuh pengorbanan, harus butuh perjuangan.

 Mulaii saat ini aku ingin berjuang seperti Nam. Aku akan berusaha melakukan segala hal sepenuh hatiku. Karna aku juga percaya cinta gak akan pernah bertepuk sebelah tangan jika diperjuangkan setulus hati dan sepenuh jiwa. Aku yakin, suatu hari nanti hatiku akan memilih seseorang yang akan  benar-benar kucintai sepenuh hatiku. Dan aku mau memperjuangkannya dengan cara Nam. Cara Nam merubah dirinya menjadi lebih baik. Karena cinta itu gila! Iya gila! Hal yang gak mungkin aja bisa jadi mungkin kalau cinta yang bicara:D

Cinta juga gak pernah terduga kapan datangnya, dimana tempatnya, dengan siapa. Cinta itu…CRAZY AMAZING UNPREDICTABLE but EXITED J


Selamat datang cinta aku akan perjuangkan kamu setulus hatiku:* 

Rabu, 13 Februari 2013

Harapan

Bilamana...
Ada seorang gadis yang datang padamu...
Dan dengan segala ketulusan hatinya
Ingin mengabdikan seluruh jiwa dan raganya
Demi untuk kebahagiaanmu..

Gadis itu tidak menuntut banyak darimu..
Ia hanya ingin dekat disisimu...agar dicintai
Ingin bersandar dibahumu...agar terlindungi

Salahkah..
Bilamana gadis itu berharap ?
Apakah kau akan menerimanya ?
Tanpa memperdulikan seperti apa...
dan bagaimana ia dengan segala kemungkinannnya .... ?


-Bintang :)

From Heart With Love

"Jaga apa yang kita miliki jangan sampai ia lepas dari genggaman. Lakukan yang terbaik lebih mulia daripada menjadi yang sempurna"



Maaf. Gak ada kata yang bisa digambarkan atas penyesalan selain maaf. Ya, hanya maaf! Manusia memang tempatnya salah, tempat segala dosa, sumber dari segala kejahatan dan kemunafikan. Dunia, sementara memang. Tapi akan lebih berharga jika dipenuhi kebaikan.


Aku manusia, melakukan kesalahan itu wajar,. Tapi akan tetap jadi manusia kurangajar jika selalu melakukan kesalahan. Sebenarnya ada yang menangis diam-diam saat kita melakukan kesalahan; hati. Hati gak bisa berbohong, seandainya aku bisa lebih peka terhadap hati; pasti gak akan ngealakuin kesalahan. Kembali lagi, manusia memang kadang khilaf, sering melakukan kesalahan dan gak sempurna.


Aku tahu betapa banyak kesalahan yang aku buat terhadap kalian malaikatku di dunia. Seandainya kalian tahu, kalian itu sangat berharga untukku lebih dari apapun yang aku punya. Kalian itu pelangi yang terindah, bintang yang paling bersinar, kalian itu permata yang gak ada tandingnya. Aku meyayangi kalian lebih dari separuh aku *nyanyi* :D. Tapi mungkin kalian belum paham. Kalian belum paham cara aku menyayangi kalian atau mungkin memang aku yang selalu salah.


Aku bukan tipikal orang yang gampang mengutarakan apa yang aku rasakan. Aku mungkin munafik dimata kalian, iya! Aku emang orang yang egois, munafik, naif, jahat, gampang ngambek, manja, cengeng pokonya semua yang burukburuk. Tapi, sebenarnya aku gak kayak gitu, seandainya kalian lebih paham.


Bukan salah kalian juga yang gak ngerti perasaan aku. Salah aku yang terlalu perasa dan gak banyak cerita tentang perasaanku. Oke skip gak perlu banyak kata-kata untuk mengerti.


Yang pasti aku takut, takut kehilangan kalian, bunga yang terindah. Tolong ajarin aku untuk bisa menjadi lebih baik dimata kalian. Padahal selama ini aku sudah berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk kalian dihidupku. Aku serba salah untuk menggenggam kalian. Jika terlalu kuat kalian akan tersakiti. Jika tidak kuat, kalian aku pergi. Aku harus bagaimana ? Bantu aku untuk menjaga kalian.


Kini aku tersesat, jauh dari genggaman kalian. Aku takut sendirian......aku butuh kalian. Kita gak seharusnya saling menyalahkan atas perdebatan. Karena pada dasarnya manusia itu egois, gak ada yang mau ngalah. Gak segampang itu manusia mau berkorban untuk yang lainnya.


Mulai sekarang, aku janji untuk lebih baik lagi menyayangi kalian. Karena aku gak mau kehilangan kalian. Mulai sekarang kita gak usah saling memberi kaca ke orang lain. Tapi coba memberi kaca ke diri sendiri, karena gak ada gunanya memberi kaca tapi enggan untuk mengaca. Coba tengok ke belakang sekali lagi, apa kalian sudah melakukan yang terbaik untuk orang lain ? Jangan paksa aku untuk selalu melakukan yang terbaik, tapi coba saling melakukan yang terbaik. Karena akan percuma saja jika hanya aku yang berusaha tapi kalian tidak.


Lakukan yang terbaik maka kau akan dapat yang terbaik!


Keluargaku, Bapak-Ibu-Adik-adikku, Sahabatku, Teman-teman terbaikku, kalian itu segalanya dalam hidupku. Aku janji akan melakukan segala yang terbaik untuk kalian dan aku hanya minta hargai apa yang aku lakukan karena aku selalu berusaha menjadi yang terbaik dari yang terbaik. Dan inilah aku yang menyayangi kalian lebih dari aku menyayangi diriku sendiri :-)





Lovingly
-Bintang :*

Selasa, 12 Februari 2013

Februari :’)

Setiap orang pasti mempunyai tanggal dan bulan kesukaannya masing-masing, termasuk aku. Bulan ini, Februari. Bulan yang hanya punya waktu 28 hari (29hari 4 thn sekali). Bulan terindah yang selalu dinanti karena hanya ada satu tahun dalam sekali.


Bulan penuh cinta katanya. Ada perayaan di setiap tanggal 14, mereka menyebutnya hari Valentine. Ya, bagi yang sudah punya pacar mereka saling tukar coklat atau bunga. Tapi buatku bukan tanggal itu yang terpenting di bulan ini. Ada sesuatu yang berbeda, lebih istimewa dari itu.

Aku sangat suka bulan ini di tanggal 18. Setiap hari aku menghitung mundur sampai di hari H-nya. Angka kesukaan memang, tapi tak begitu dengan harinya; mungkin. Hari ini baru masuk ke hari duabelas, enam hari lagi menuju delapan belas; ulang tahunku.

Aku tak ingin membahas tentang pertambahan umurku atau sweetseventeen ku nanti. Aku sudah tahu tak akan ada yang istimewa dihari senin nanti. Karena tak ada yang pernah mengingatnya kecuali aku sendiri. Menyedihkan mungkin, tapi..ya inilah aku; orang yang selalu tak dianggap dan diabaikan.

Satu tahun lalu, aku punya cerita tentang bulan ini. Februari, bulan dimana aku dan dia dipertemukan. Aku dan dia berteman di bulan ini. Banyak kenangan yang aku sukai dari bulan ini tapi begitu menyakitkan juga setiap mengenangnya. Rasanya ingin mengulang semuanya, semua yang pernah terjadi dibulan ini tahun lalu. Pastinya bersama dia.

Sejujurnya aku prihatin dengan keadaanku seperti ini. Aku benci terombang ambing dalam bulan ini. Pengabaian. Hm, mungkin aku terlalu perasa. Seharusnya aku tak memikirkan hal ini., tapi tidak bisa. Ini terlalu istimewa; istimewa yang menyakitkan.

Aku masih ingat dihari  ke tujuh belas satu tahun lalu. Aku dan dia. Aku tak ingin bercerita tentang itu. Tapi yang pasti, itu adalah hari paling menggemaskan dalam ingatanku, entah dengan dia. Dia, dulu jadi penyebab setiap senyumku dibulan ini. Tapi sekarang hanya kenangan ayang aku punya bukan dirinya.

Sungguh, aku tak bisa lupa. Jangan paksa aku untuk lupakannya, karena aku yang merasakan bukan kalian. Perasaanku biar saja aku yang pendam. Segala rasa sakitnya, semua kenangan yang membisu, tawa membahan yang mentertawakan, biar saja; aku tak peduli.

Februari ini berbeda, terlalu banyak air mata. Entah bagaimana nanti di hari ke delapan belas, pasti taka da lagi kejutan untukku. Ya, aku kan tak pernah dianggap selalu diabaikan. Haha. Siapa pun mereka dihidupku pasti selalu menganggapku sebelah mata. Sudahlah terlalu banyak air mata jika aku melanjutkan tulisan ini.

Terimakasih untuk segala cinta yang pernah bersamaku dulu. Terimakasih atas segala pengabaian. Terimakasih untuk segala air mata yang tercipta. Terimakasih untuk setiap senyum palsu yang mempesona. Terimakasih untuk goresan luka yang tercipta. Terimakasih karena telah mengajarkanku banyak hal di dunia.

-Bintang dengan pengabaian :’)

Senin, 11 Februari 2013

Salah Jika Aku Mencintaimu ?


Apa yang salah ? Salah dirikukah yang terlalu mencintaimu sedalam ini ? Apa hanya aku yang telah menciptakan  kesalahan ? Mengapa kau seperti makhluk tak berdosa yang hanya diam melihat air bening yang mengalir di pipiku ?

Salahku yang terlalu berharap banyak padamu. Salahku yang terlalu berlebihan memujamu dalam setiap aliran darahku. Salahku yang terlalu tinggi bermain dengan khayalanku tentang kamu, tentang kita. Salahku yang hanya berperan tunggal dan memastikan bahwa aku dan kamu memiliki perasaan yang sama.

Bulan bintang yang selalu mampu menyatukan aku dan kamu. Maaf bukan penyatuan hanya persamaan. Tidak bisa dikatakan sama jika hanya langit yang sama sedangkan perasaan kita saling bertolak belakang. Kamu selalu berdiri di utara dan aku selalu berdiri di selatan. Aku inginkan penyatuan tapi kamu inginkan perpisahan.

Kamu bukan orang jahat Sayang. Kamu hanya seorang laki laki yang tak mampu membedakan antara perasaan suka, kagum, sayang, nafsu, bahkan cinta yang kau punya. Terlalu banyak pilihan yang menari nari diotakmu. Kau hanya bermain dengan pikiranmu saja dan tak pernah mengajak dirimu untuk berdialog mesra dengan hatimu sendiri.

Banyak wanita yang setiap hari mengisi setiap lembar hari-harimu kecuali aku. Aku bukan mereka Sayang, aku bukan wanita yang silih berganti ada dihidupmu. Aku hanyalah seorang wanita yang melihatmu dari jarak yang sangat terbatas. Aku hanya berjalan sendiri ke rumah hatimu tanpa pernah berani untuk mengetuknya. Aku hanya ditemani oleh peri cinta yang bahkan telah bosan menemaniku yang tak pernah beranjak untuk maju atau mundur.

Jika cinta itu perjuangan, apa yang harus aku pertahankan  jika untuk menatapku saja kamu tak ingin ?
Jika cinta itu pengorbanan, apa yang harus aku korbankan jika perasaanku saja kau acuhkan ?

Salahkukah yang tak pernah berkorban dan memperjuangkan ? Aku tak memiliki apapun yang pantas kuberikan padamu. Aku tak menyembunyikan apapun darimu. Aku tak pernah membela apa yang seharusnya menjadi hakku. Aku tak pernah memaksamu untuk selalu ada bersamaku apalagi untuk membalas cintaku. Aku tak selicik itu, Sayang, sungguh..

Aku mencintaimu; tanpa alasan, tanpa perjuangan, tanpa pamrih, dan tanpa apapun yang berwujud. Aku punya caraku sendiri untuk mencintaimu, Sayang. Aku mencintaimu dengan doa. Aku melindungimu dengan bekal seadanya. Aku memang sangat sederhana mencintaimu. Tapi cintaku tak pernah sederhana untukmu, karena cinta itu sederhana yang ku rawat hingga menjadi luar biasa.

Aku tak pernah bermaksud mengusik aktifitasmu. Aku hanya memerhatikanmu dari pagar besi dan tak pernah berani memanjatnya. Karena aku terlalu mencintaimu. Apa itu masih terlihat salah, Sayang ? Aku bahkan rela menahan rasa sakit untuk melihat lukamu sembuh. Lukamu yang tak pernah ku tahu sebabnya. Pasti bukan salah cintaku kan ?

Aku sangat sadar dimana diriku berada. Kita jauh..sangat jauh, kita berbeda..sungguh, kita bukanlah magnet dan besi yang mudah menyatu. Aku hanyalah kapuk yang berharap menjadi kapas. Aku si bunga bangkai yang berharap menjadi bunga matahari. Sedangkan kamu.  Kamu jelmaan pangeran yang sampai kapan pun tetap menjadi anak raja. Kamu si kumbang yang tak pernah berpura-pura menjadi lalat. Jadi kamu tak perlu khawatir…aku tak kan memaksakan bahagiaku jika itu hanya akan membuatmu terluka. Aku tak mungkin melukai orang yang ku cintai Sayang. Aku tidak sepertimu Sayang, yang tak pernah menyadari telah menggoreskan luka dihati orang yang mencintaimu.

Apa cukup penjelasan cintaku ini Sayang ? Aku tak berharap jika kamu membaca tulisan ini. Aku juga tak berharap kau mencariku dan meminta penjelasan lebih dariku. Aku hanya ingin mengetuk sedikit hatimu yang bahkan kau sendiri tak pernah menjamahnya. Terimakasih Sayang karena telah mengijinkanku untuk memasuki rumah hatimu walau hanya dipagarnya.. Kamu adalah arus yang tak pernah berhenti mengalir di setiap bangun pagi dan tidur malamku. Kamu juga adalah cinta yang ku jaga meski aku tak pernah miliki seutuhnya. Cinta yang selalu bersembunyi dibalik setiap tawa dan air mata.

Buat kamu yang merasakan apa yang aku rasakan J
-BulanBintang-

Dia Tanpa Aku


Segalanya telah berubah, bahkan dunia pun telah terpisah
Dia tak dapat lagi melihat sosokku dalam semestanya
Aku tak mampu lagi menghapus segala kepedihan yang membelenggunya
Cinta aku dan dia berada digaris cakrawala
Terpisah berpal pal jauhnya antara langit dan dunia, antara sementara dan abadi
Kami saling kehilangan, kehilangan yang tak mungkin dapat kembali
Dia selalu bertandang ke peristirahatanku setiap minggu, memeluk nisanku dengan air mata
Hatinya luluh lantak, karena yang diharap selamanya kini sudah tak lagi ada; Aku
Perpisahan karena kematian memang sangat menyakitkan
Dia tanpa aku, cinta yang menggenggam sendirian


Sabtu, 19 Januari 2013

Serpihan Masalalu

Ketika segalanya berubah itu pasti karena waktu..
Waktu merangkak begitu cepat meninggalkan kisah. Delapan bulan sudah berlalu, menyisakan kenangan-kenangan indah namun penuh luka. Ini semua karena dia. Dia sosok laki-laki yang sangat lancang masuk ke dalam hidupku. Dia yang sekali lagi berani mengusik ketegaran luka hati yang belum pulih karenanya. Yang mampu membuatku menjadi wanita paling bodoh, karena terlalu sering berimajinasi. Berkhayal tentang diriku, dirinya dan segala hal tentang kita yang tak mungkin dapat menyentuh bibir kenyataan.
Dulu, aku begitu polos saat dia tiba-tiba menyapa dengan ucap lembut suaranya. Suara yang mampu menggetarkan gendang telinga dan membawa impuls yang kemudian ditangkap oleh otak. Membuat sel syaraf bekerja cepat. Saat retina mulai menangkap bayangan wajahnya. Sehingga tercetak sebuah senyum sempurna yang terlukis dibibirku dan bibirnya. Seakan detik pun secara tiba-tiba berhenti enggan tuk menemani menit. Suasana yang tadinya  ramai seketika hening dalam pendengaranku. Aku sepeerti terbius oleh binar-binar matanya yang tepat menusuk butik mataku.Tatapannya tajam, aku seperti terhipnotis olehnya dan ikut masuk ke dalam dunianya.
Hari-hari berikutnya terasa berbeda. Hingga pada suatu malam dia menyapa dalam barisan abjad yang mucul pada layar handphone ku. Awal percakapan bisu yang cukup menggetarkan aliran darahku dalam setiap tetes hemoglobinnya. Begitu terasa semburat jingga yang terpancar dari air wajahku saat deretan-deretan huruf yang tercipta dengan backsound lagu-lagu penuh cinta. Kemudian bergelayut indah dalam otakku dan merekam runtutan senyum sempurna di memoriku.
Dimulailah awal kehidupan baru yang terlihat nyata namun terasa buram dalam kaca mata kehidupan kita. Sosokku dan sosoknya yang tetap bisu dalam bayangan. Dan enggan saling menyapa dalam kenyataan.
Percakapan bisu itu semakin banyak setiap harinya. Sampai aku lupa bahwa kita telah terlalu dalam tenggelam menyusuri kehidupan masing-masing. Aku yang terlalu cepat tenggelam menyusuri labirin-labirin hatinya. Dan dia yang terlalu lambat untuk menyusuri palung hatiku.
Aku selalu bertanya-tanya pada hatiku. Tuk meyakinkan sebuah rasa yang setiap hari selalu bergelayut manja dalam benakku. Sebuah rasa yang terlahir dari sebuah organ tubuh bernama hati. Dan ketika suara hati yang memonopoli diriku, rangkaian kata-kata pun tak mampu tuk menggambarkan betapa besar rasa itu. Perasaan itu kemudian tumbuh semakin besar, saat kita berdua memutuskan tuk saling berbicara, tuk saling menatap, juga saling menyentuh dalam kenyataan.
Ketika pekatnya langit malam tanpa cahaya bintang dan bulan menerangi. Secepat itu pula cahayanya hadir tuk menemani malamku. Ketika udara dingin dan semilir angin yang perlahan menyusup dalam rongga-rongga tubuhku. Dia yang mampu membenamkan tubuhku kedalam peluknya. Perasaan hangat yang terasa kemudian menjalar keseluruh tubuhku. Membuatku merasa nyaman dan tak ingin terlepas dalam pelukannya. Detak jantungku yang kurasakan berdetak berpuluh-puluh kali lebih cepat dari biasanya. Tetes-tetes darah yang berlomba-lomba keluar masuk memompa jantungku. Aku takut. Aku takut jika aku tak dapat bertahan lebih lama untuk merasakan pelukannya, saat dia menyadari tubuhku yang mulai meleleh dalam rengkuhannya.
Hari terus berganti sebagai bukti bahwa waktu tetap setia menemaninya. Aku pun semakin lama terjebak dalam sumur hatinya. Pangeran tampan tanpa kuda putih yang selalu berlari-lari maraton dalam otakku.
Secara tidak sadar, namanya lah yang sering ku ceritakan saat percakapan panjangku dengan Tuhan. Tuhan dengan rencanaNya sendiri yang telah menyelipkan namamu pada setiap lembaran hari-hariku. Tuhan juga yang menjadi sutradara dalam tidurku, yang membawa sosoknya menjadi mungkin untuk ku gapai walau hanya dalam bunga tidur.
Rasa itu perlahan-lahan semakin besar menggerogoti labirin-labirin hatiku. Memaksa mulutku untuk mengatakan apa yang dirasakan oleh hati. Namun, bagaimana mungkin aku dapat mengutarakannya. Jika yang ku tahu bahwa perasaan kita berbeda. Aku dengan hasrat besar yang telah memtuskan hatiku tuk berlabuh di pelabuhan hatinya. Dia dengan tanpa ragu mampu meluangkan waktunya untukku dalam waktu yang cukup lama. Tanpa sedikit pun aku tahu bagaimana perasannya.
Sampai waktu pun berhenti pada sebuah kenyataan tentang kisah hidupnya. Aku pun hanya terpaku lemas tak berdaya, membisu tanpa kata dalam guyuran air langit. Satu hal menyakitkan yang baru ku tahu. Setelah sekian lama kita menghabiskan beribu-ribu detik yang telah menciptakan banyak kenangan. Betapa banyak senyum dan tawa yang telah menghiasi percakapan bisu kita. Begitu indah tuk dikenang namun juga begitu menyakitkan untukku.
Seseorang bidadari manja telah memonopoli hatinya. Seorang wanita yang dia prioritaskan setelah ibunya. Bukan aku! Bukan...! Dia adalah kekasihnya. Bidadari yang telah memiliki hatinya, yang mampu melakukan segala hal demi cinta. Segala perhatian yang juga ingin aku berikan padanya. Perhatian. Kasih sayang. Cinta. Bahkan segala hal demi menyatukan dua insan yang berbeda. Diriku dan dirinya.
Semenjak saat itu, tak pernah ada lagi percakapan bisu yang saling kita utarakan. Dia yang memilih tuk melanjutkan hidup bersama kekasihnya. Dan aku yang tetap melanjutkan hidupku dengan awan abu-abu yang masih menguasai seluruh hari-hariku.
Penyesalanku semakin bertambah besar atas segala kebodohanku. Aku mungkin masih tersesat dalam perasaanku sendiri. Perasaaanku terhadapnya yang telah cukup lama ku pendam. Dan perasaan sakit hati atas segala perlakuannya.
Aku tahu perasaan tak dapat dipaksakan. Dan segala yang bersumber dari hati memang tak dapat dijabarkan oleh rangkaian abjad. Aku tak tahu siapa yang salah dalam keadaan kita. Karena tak ada yang patut untuk disalahkan.
Cinta datang kepada siapa saja yang mau membuka hatinya untuk orang lain. Cinta terlalu banyak berkorban. Cinta juga terlalu banyak disalahkan atas dua kemungkinan. Kebahagian atau air mata. Kebahagian yang tercipta sebelum datangnya air mata.
Cinta mungkin bagi sebagian orang hanya sebuah kamuflase atau omong kosong belaka. Sebagai akhir pemecahan masalah dari sebuah konflik dalam berbagai cerita para penulis. Namun cinta itu hidup. Ia hidup tuk menyatukan perbedaan. Semakin dalam ku mengetahui isi hati seseorang. Aku semakin tahu dimana letak cinta, kebahagiandan juga air mata.
Jika saja cinta itu dapat dibekukan. Aku akan menyimpannya dalam wadah tertutup dan akan ku berikan padanya. Namun cinta itu bukan benda. Ia adalah rasa. Tak dapat disentuh, tak dapat dilihat, namun tak juga mudah hilang. Cinta itu ada didalam sebuah kotak hati setiap manusia. Cinta mampu membuat setiap manusia bertingkah berlebihan dan cinta juga mampu mengubah segalanya.
Perasaan yang sungguh membosankan yang terlahir dalam hatiku. Karena aku yang terus bersungut-sungut memanggil namanya dalam setiap helaan nafas panjang yang terasa semakin sesak. Namun, ketika dia menjungkir balikan segalanya. Menghempaskan aku ke dalam jurang dalam tempat penyihir dan ular berbisa. Dan sampai saat aku tuliskan ini aku masih terjerat dalam sebuah kesalahan terindah yaitu AKU MASIH MENYUKAI SERPIHAN MASALALU TENTANG KITA.

Tugas mengarang Bahasa Indonesia
19 November 2012