Apa yang salah ? Salah dirikukah yang terlalu mencintaimu
sedalam ini ? Apa hanya aku yang telah menciptakan kesalahan ? Mengapa kau seperti makhluk tak
berdosa yang hanya diam melihat air bening yang mengalir di pipiku ?
Salahku yang terlalu berharap banyak padamu. Salahku yang
terlalu berlebihan memujamu dalam setiap aliran darahku. Salahku yang terlalu tinggi
bermain dengan khayalanku tentang kamu, tentang kita. Salahku yang hanya berperan
tunggal dan memastikan bahwa aku dan kamu memiliki perasaan yang sama.
Bulan bintang yang selalu mampu menyatukan aku dan kamu.
Maaf bukan penyatuan hanya persamaan. Tidak bisa dikatakan sama jika hanya
langit yang sama sedangkan perasaan kita saling bertolak belakang. Kamu selalu
berdiri di utara dan aku selalu berdiri di selatan. Aku inginkan penyatuan tapi
kamu inginkan perpisahan.
Kamu bukan orang jahat Sayang. Kamu hanya seorang laki laki
yang tak mampu membedakan antara perasaan suka, kagum, sayang, nafsu, bahkan
cinta yang kau punya. Terlalu banyak pilihan yang menari nari diotakmu. Kau
hanya bermain dengan pikiranmu saja dan tak pernah mengajak dirimu untuk
berdialog mesra dengan hatimu sendiri.
Banyak wanita yang setiap hari mengisi setiap lembar
hari-harimu kecuali aku. Aku bukan mereka Sayang, aku bukan wanita yang silih
berganti ada dihidupmu. Aku hanyalah seorang wanita yang melihatmu dari jarak
yang sangat terbatas. Aku hanya berjalan sendiri ke rumah hatimu tanpa pernah
berani untuk mengetuknya. Aku hanya ditemani oleh peri cinta yang bahkan telah
bosan menemaniku yang tak pernah beranjak untuk maju atau mundur.
Jika cinta itu perjuangan, apa yang harus aku
pertahankan jika untuk menatapku saja
kamu tak ingin ?
Jika cinta itu pengorbanan, apa yang harus aku korbankan
jika perasaanku saja kau acuhkan ?
Salahkukah yang tak pernah berkorban dan memperjuangkan ?
Aku tak memiliki apapun yang pantas kuberikan padamu. Aku tak menyembunyikan
apapun darimu. Aku tak pernah membela apa yang seharusnya menjadi hakku. Aku
tak pernah memaksamu untuk selalu ada bersamaku apalagi untuk membalas cintaku.
Aku tak selicik itu, Sayang, sungguh..
Aku mencintaimu; tanpa alasan, tanpa perjuangan, tanpa
pamrih, dan tanpa apapun yang berwujud. Aku punya caraku sendiri untuk
mencintaimu, Sayang. Aku mencintaimu dengan doa. Aku melindungimu dengan bekal
seadanya. Aku memang sangat sederhana mencintaimu. Tapi cintaku tak pernah
sederhana untukmu, karena cinta itu sederhana yang ku rawat hingga menjadi luar
biasa.
Aku tak pernah bermaksud mengusik aktifitasmu. Aku hanya
memerhatikanmu dari pagar besi dan tak pernah berani memanjatnya. Karena aku
terlalu mencintaimu. Apa itu masih terlihat salah, Sayang ? Aku bahkan rela
menahan rasa sakit untuk melihat lukamu sembuh. Lukamu yang tak pernah ku tahu
sebabnya. Pasti bukan salah cintaku kan ?
Aku sangat sadar dimana diriku berada. Kita jauh..sangat
jauh, kita berbeda..sungguh, kita bukanlah magnet dan besi yang mudah menyatu.
Aku hanyalah kapuk yang berharap menjadi kapas. Aku si bunga bangkai yang
berharap menjadi bunga matahari. Sedangkan kamu. Kamu jelmaan pangeran yang sampai kapan pun
tetap menjadi anak raja. Kamu si kumbang yang tak pernah berpura-pura menjadi
lalat. Jadi kamu tak perlu khawatir…aku tak kan memaksakan bahagiaku jika itu
hanya akan membuatmu terluka. Aku tak mungkin melukai orang yang ku cintai
Sayang. Aku tidak sepertimu Sayang, yang tak pernah menyadari telah
menggoreskan luka dihati orang yang mencintaimu.
Apa cukup penjelasan cintaku ini Sayang ? Aku tak berharap
jika kamu membaca tulisan ini. Aku juga tak berharap kau mencariku dan meminta
penjelasan lebih dariku. Aku hanya ingin mengetuk sedikit hatimu yang bahkan
kau sendiri tak pernah menjamahnya. Terimakasih Sayang karena telah mengijinkanku
untuk memasuki rumah hatimu walau hanya dipagarnya.. Kamu adalah arus yang tak
pernah berhenti mengalir di setiap bangun pagi dan tidur malamku. Kamu juga
adalah cinta yang ku jaga meski aku tak pernah miliki seutuhnya. Cinta yang
selalu bersembunyi dibalik setiap tawa dan air mata.
Buat kamu yang merasakan apa yang aku rasakan J
-BulanBintang-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar