Powered By Blogger

Senin, 11 Februari 2013

Salah Jika Aku Mencintaimu ?


Apa yang salah ? Salah dirikukah yang terlalu mencintaimu sedalam ini ? Apa hanya aku yang telah menciptakan  kesalahan ? Mengapa kau seperti makhluk tak berdosa yang hanya diam melihat air bening yang mengalir di pipiku ?

Salahku yang terlalu berharap banyak padamu. Salahku yang terlalu berlebihan memujamu dalam setiap aliran darahku. Salahku yang terlalu tinggi bermain dengan khayalanku tentang kamu, tentang kita. Salahku yang hanya berperan tunggal dan memastikan bahwa aku dan kamu memiliki perasaan yang sama.

Bulan bintang yang selalu mampu menyatukan aku dan kamu. Maaf bukan penyatuan hanya persamaan. Tidak bisa dikatakan sama jika hanya langit yang sama sedangkan perasaan kita saling bertolak belakang. Kamu selalu berdiri di utara dan aku selalu berdiri di selatan. Aku inginkan penyatuan tapi kamu inginkan perpisahan.

Kamu bukan orang jahat Sayang. Kamu hanya seorang laki laki yang tak mampu membedakan antara perasaan suka, kagum, sayang, nafsu, bahkan cinta yang kau punya. Terlalu banyak pilihan yang menari nari diotakmu. Kau hanya bermain dengan pikiranmu saja dan tak pernah mengajak dirimu untuk berdialog mesra dengan hatimu sendiri.

Banyak wanita yang setiap hari mengisi setiap lembar hari-harimu kecuali aku. Aku bukan mereka Sayang, aku bukan wanita yang silih berganti ada dihidupmu. Aku hanyalah seorang wanita yang melihatmu dari jarak yang sangat terbatas. Aku hanya berjalan sendiri ke rumah hatimu tanpa pernah berani untuk mengetuknya. Aku hanya ditemani oleh peri cinta yang bahkan telah bosan menemaniku yang tak pernah beranjak untuk maju atau mundur.

Jika cinta itu perjuangan, apa yang harus aku pertahankan  jika untuk menatapku saja kamu tak ingin ?
Jika cinta itu pengorbanan, apa yang harus aku korbankan jika perasaanku saja kau acuhkan ?

Salahkukah yang tak pernah berkorban dan memperjuangkan ? Aku tak memiliki apapun yang pantas kuberikan padamu. Aku tak menyembunyikan apapun darimu. Aku tak pernah membela apa yang seharusnya menjadi hakku. Aku tak pernah memaksamu untuk selalu ada bersamaku apalagi untuk membalas cintaku. Aku tak selicik itu, Sayang, sungguh..

Aku mencintaimu; tanpa alasan, tanpa perjuangan, tanpa pamrih, dan tanpa apapun yang berwujud. Aku punya caraku sendiri untuk mencintaimu, Sayang. Aku mencintaimu dengan doa. Aku melindungimu dengan bekal seadanya. Aku memang sangat sederhana mencintaimu. Tapi cintaku tak pernah sederhana untukmu, karena cinta itu sederhana yang ku rawat hingga menjadi luar biasa.

Aku tak pernah bermaksud mengusik aktifitasmu. Aku hanya memerhatikanmu dari pagar besi dan tak pernah berani memanjatnya. Karena aku terlalu mencintaimu. Apa itu masih terlihat salah, Sayang ? Aku bahkan rela menahan rasa sakit untuk melihat lukamu sembuh. Lukamu yang tak pernah ku tahu sebabnya. Pasti bukan salah cintaku kan ?

Aku sangat sadar dimana diriku berada. Kita jauh..sangat jauh, kita berbeda..sungguh, kita bukanlah magnet dan besi yang mudah menyatu. Aku hanyalah kapuk yang berharap menjadi kapas. Aku si bunga bangkai yang berharap menjadi bunga matahari. Sedangkan kamu.  Kamu jelmaan pangeran yang sampai kapan pun tetap menjadi anak raja. Kamu si kumbang yang tak pernah berpura-pura menjadi lalat. Jadi kamu tak perlu khawatir…aku tak kan memaksakan bahagiaku jika itu hanya akan membuatmu terluka. Aku tak mungkin melukai orang yang ku cintai Sayang. Aku tidak sepertimu Sayang, yang tak pernah menyadari telah menggoreskan luka dihati orang yang mencintaimu.

Apa cukup penjelasan cintaku ini Sayang ? Aku tak berharap jika kamu membaca tulisan ini. Aku juga tak berharap kau mencariku dan meminta penjelasan lebih dariku. Aku hanya ingin mengetuk sedikit hatimu yang bahkan kau sendiri tak pernah menjamahnya. Terimakasih Sayang karena telah mengijinkanku untuk memasuki rumah hatimu walau hanya dipagarnya.. Kamu adalah arus yang tak pernah berhenti mengalir di setiap bangun pagi dan tidur malamku. Kamu juga adalah cinta yang ku jaga meski aku tak pernah miliki seutuhnya. Cinta yang selalu bersembunyi dibalik setiap tawa dan air mata.

Buat kamu yang merasakan apa yang aku rasakan J
-BulanBintang-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar