Powered By Blogger

Jumat, 07 Maret 2014

Sepenggal Kisah Rindu


Seharusnya saat ini aku sedang fokus menghafal doa-doa untuk Ujian Praktek Agama Islam besok. Tapi entah mengapa sesuatu tiba-tiba melintas di atas kepalaku. Fikiranku semakin membawaku pergi jauh di alam bawah sadarku. Akhirnya aku menyadari bahwa hatiku semakin teriris perih. Aku melupakan sejenak tentang tugas-tugas yang berserakan yang sudah menuntutku untuk segera di kerjakan.

Sosok itu menarikku kembali ke masa yang paling aku benci. Masa lalu itu sepertinya hidup kembali, berpura-pura menegur bak bidadari namun nyatanya berniat untuk menjatuhi. Hari ini, aku melihatmu, kamu mulai menyapaku lebih dulu. Harusnya aku tak perlu menoleh ketika kau memanggil namaku dengan begitu lirih. Rupamu masih sama seperti dulu, aku sama sekali tak melihat ada yang berbeda dari wajah manis itu. Aku selalu hafal senyum manis dan mata indah yang setiap waktu selalu membiusku. Aku masih hafal tubuh  nan tinggi menjulang dengan dada bidang yang dari dulu ingin sekali aku rasakan pelukannya. Suara lembut yang seperti bisikan ketika memanggil namaku. Aku merindukan itu, merindukan saat kita bisa berbicara malu-malu, bukan dengan jarak sejauh ini.

Andai aku punya mesin waktu, ingin sekali ku cicipi sedikit saja kebahagian saat bersamamu. Ingin ku kembalikan sosok kamu yang dulu pernah menjadi bagian dari hari-hariku tapi sayang aku tak punya mesin waktu. Kamu yang sekarang bukan lagi kamu yang selalu temani aku untuk menatap malam penuh bintang. Kamu yang sekarang bukan lagi laki-laki penyuka bulan. Kamu...bukan lagi yang dulu aku kenal.

Setiap waktu selama dua tahun ini aku selalu membisu, diam-diam mencari tahu kabarmu lewat lini waktu twittermu. Aku tahu disana kau selalu terlihat baik-baik saja. Aku tak pernah berani untuk menyapamu lebih dulu meskipun itu hanya dunia maya. Tapi ketakutan itu selalu sama. Aku takut mengganggu hubungan barumu dengan dia. Maka dari itu, ku putuskan untuk diam dan menunggu kamu yang mencariku lebih dulu.

Waktu dua tahun yang aku kira lambat ternyata berjalan begitu cepat. Rasanya baru kemarin berkenalan denganmu namun mengapa kini kita sudah sangat berjauhan? Rasanya baru kemarin menikmati pakaian putih abu-abu dan kini hanya menghitung hari pakaian itu akan kugantungkan dilemari. Dan apa seperti ini cerita putih abu-abu yang akan ku kenang? Selalu tentang kamu dan perasaanku?

Selama ini....selama dua tahun ini, kamu seperti hantu yang datang dan pergi menggoda imanku. Kamu menggangguku dalam proses melupakanmu. Dan kelemahanku adalah tak pernah berani mengusirmu karna aku tak pernah ingin melukai perasaanmu. Apa kau tahu? Selama dua tahun ini yang kutulis seluruhnya adalah tentang kamu, tentang perasaanku terhadapmu. Kamu telah menjelma secara magis lewat tulisanku. Perasaan yang Tuhan tumbuhkan dihatiku kepadamu terlalu kuat, hingga aku sendiri tak mampu mencabutnya. Kini...bisakah kau bisikkan pada Tuhan tuk mencabut perasaan ini dari hatiku?

Aku tahu, kamu pernah punya yang baru dan melupakanku. Dan sekarang kamu dan dia sudah mengakhiri segalanya bahkan kau sudah temukan yang baru lagi. Selama rentan waktu itu kamu juga masih sering menghubungiku lebih dulu lewat chat bbm atau whatsapp. Memulai kembali percakapan denganku, tanpa rasa bersalah. Aku senang kau hubungi lebih dulu meski dengan datang dan pergi. Begitukah kamu hadir dalam hidupku? Mencariku ketika kesepian datang menghampirimu dan ketika kau temukan yang baru kamu melupkanku. Aku merasakan itu berkali kali selama ini. Apa hanya aku yang kau perlakukan seperti ini?
Rasanya aku ingin berteriak sekencang mungkin agar rasa yang tertahan bisa terlupakan. Aku ingin tahu rasanya menikmati hari tanpa beban perasaan. Aku ingin tahu rasanya bahagia sesungguhnya tanpa harus berpura-pura tegar. Aku selalu menunggu waktu, waktu perpisahan kelas 12 dan memulai sesuatu yang baru tanpa memikirkanmu. Karena selama ini aku tak pernah benar-benar melupakanmu. Karena tak pernah ada yang tahu bahwa aku sangat mencintaimu. Tak banyak yang tahu bahwa air mataku masih terjatuh untukmu, yang mereka tahu aku hanyalah temanmu, persinggahan disaat kamu butuh. Padahal, mereka tak pernah tahu betapa kita dulu pernah berjalan begitu dekat seakan tanpa jarak.

Kini aku hanya ingin bertanya, kapan kau akhiri semua teka-teki ini ? Karena aku sudah lelah memainkannya.....

Maafkan perempuan tak tahu diri

yang masih saja mengharapkanmu.. 

Kamis, 06 Maret 2014

Kerajaan Got Talent for XII TGB

UJIAN PRAKTEK BAHASA INDONESIA DAN SENI BUDAYA
KELAS XII TGB ANGKATAN 3
SMKN 1 CIBINONG

JUDUL : KERAJAAN GOT TALENT

Sutradara                               : Miftahul Ulum
Asisten Sutradara                  : Haiqal Dwi Ghifari
Penulis Naskah                      : Fitriana Eka Puspa, Rezky Sutra
Tata Suara                             : Satria Wirahadi Wijaya, M.Abdurrasyid, Fajar Sidiq Sunadi
Tata Panggung                       : M.Topik, Annisa Fitri Aryandha
Tata Busana                           : Tri Wahyuningsih, Desy Rustiyani
Tata Rias                                : Devira Rizka Finni
Ide Cerita                                : Siswa XII TGB

PENOKOHAN


1.      Narator                      : Novita Anggraeny
2.      Raja                           : Ibnu Sunuaji
3.      Ratu                           : Meydiana
4.      Putri Dandelion         : Arlina Siti Elitta
5.      Pengawal 1                 : Ahmad Arfata Ubay
6.      Pengawal 2                 : Nazarul
7.      Mas Anang                : Alfian Raynaldi
8.      Ahmad Dandan          : Muhamad Topik
9.      Agnes Mokurus         : Irghina Nabilah Sari
10.  Nenek Sihir                : Tri Wahyuningsih
11.  Snow White                : Rasya Maulida
12.  Master of Ceremony : Naina Nuwuliyaraya
13.  Si Pitung 1                  : Bagas Herdianto
14.  Si Pitung 2                  : Dzakwan Faris
15.  Malin Kundang          : Rezky Sutra
16.  Ibu Malin                   : Putri Handayani
17.  Ibu Bawang                : Devira Rizka Finni
18.  Bawang Merah          : Ineke Anggrawati S.
19.  Bawang Putih             : Annisa Fitri A.
20.  Daun Bawang             : Rizki Dwi Wahyuni
21.  Bunga                         : Desy Rustiyani
22.  Pangeran Antares      : Muhammad Putra R.
23.  Zean Lameyee           : Gilang Cahyaningtias
24.  Bintang                       : Fitriana Eka Puspa
25.  Viola                           : Fadhila Khairunnisa
26.  Andrea Lameyee       : Hadiah Salma
27.  Maemunah                 : Siti Nurhasanah
28.  Petrus                         : M.Reski J.J.
29.  Suster                         : Murni Fajriah

30.  Penghulu                    : Oto Andrianto


KERAJAAN GOT TALENT
Pada zaman dahulu, ada sebuah kerjaan besar yang bernama Majamanis. Kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang Raja yang bernama Raja Gantara. Raja Gantara merupakan Raja yang sangat bijaksana, namun terkadang terlihat angkuh. Beliau mempunyai seorang Ratu yang sangat cantik bernama Ratu Kintan. Ratu Kintan adalah Rantu yang baik hati juga ramah kepada rakyatnya. Setelah beberapa tahun menikah, hadirlah seorang anak perempuan yang diberi nama Putri Dandelion. Kini Sang Putri sudah tumbuh menjadi seorang gadis remaja yang sangat cantik jelita. Putri Dandelion sangat memiliki kemiripan dengan Sang Ratu baik wajah maupun sifatnya.
Hingga pada suatu hari, suasana di Kerajaan Majamanis sangat menjenuhkan bagi keluarga Kerajaan. Ketika suasana semakin membosankan, berkatalah Sang Putri Dandelion kepada Sang ayah. Belia ini mengusulkan kepada Ayahnya untuk mengadakan Sayembara yang bertemakan Kerajaan Got Talent. Kemudian Raja memerintahkan kepada pengawalnya untuk menyebarkan berita tersebut ke seluruh pelosok Nusantara.

SCENE 1
Dandelion        : Selamat pagi.......
Raja&Ratu       : Selamat pagi Putriku...
Dandelion        : Hoaaaaah...Pagi yang membosankan!!
Ratu                 : Ada apa anakku, apa kehidupan dikerajaan sangat membosankan bagimu?
Dandelion       : Yaa ibunda, bukankah kerajaan kita sangat damai dan tentram. Apa ayahanda tidak merasa bosan? (Hening....)
“Bagaimana kalau kita membuat sayembara.”
Ratu                 : “Kedengarannya itu sangat menarik, bagaimana kakanda?”
Raja                 : Sayembara?(berfikir sejenak)
 Hmmm yaaa itu sangat menarik! Pengawal !!!
                        (Pengawal masuk)
Raja                   : “Pengawal. Aku perintahkan kalian untuk menyebarkan berita ke seluruh rakyat bahwa Sabtu depan Kerajaan akan mengadakan Sayembara. Barang siapa yang berhasil menghibur aku dan keluargaku akan mendapatkan penghargaan setinggi-tingganya.
Pengawal 1     : “Maaf paduka apakah sayembara itu untuk semua rakyat disini?”
Raja                 : “Sudah saya katakan tadi. Iya untuk seluruh rakyat!!” (emosi dikit)
Pengawal 2     : “Baik paduka akan segera hamba lakukan”
...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

SCENE 11 PERNIKAHAN

Jarum jam terus berputar, kini waktu berganti hari, hari berganti minggu dan minggu berganti bulan. Kini sudah satu bulan sejak sayembara digelar. Sudah satu bulan pula Putri Dandelion dan Antares menjalin kasih untuk saling mengenal. Perasaan cinta yang awalnya tak pernah ada kini sudah tumbuh di dalam benak masing-masing. Meskipun Antares bukanlah seorang anak Raja namun Putri Dandelion mampu menerima itu semua. Baginya Antares sudah cukup sempurna dengan apa adanya dirinya.
Kini hari penyatuan janji suci antara Putri Dandelion dan Antares pun tiba. Kebahagian Kerajaan Majamanis sangat terlihat ketika seluruh rakyat dengan senang hati bergotong royong untuk membuat Istana lebih indah. Semua tampak bahagia, akhirnya akan ada sosok baru yang hadir di Kerajaan dan mereka berharap bahwa Kerajaan akan lebih baik.
(scene Ini dikasih sound Fly to your heart SelGom ya)
 (Settingnya di Aula pernikahan//mau ijab kobul)

Dandelion       : “Bundaa...kenapa ya aku deg deg an banget sekarang huuuh” (tapi denga nada gugup)
Ratu                             : “Iyalah nak namanya juga mau mengucap janji suci, dulu Bunda juga gitu, udah kamu tenang aja. Semua akan berjalan lancar.”
Antares           : “Kamu siap kan?”
//Dandelion hanya mengangguk//
Pangeran         : (mengecek kondisi Putri) “Dandelion telah tiada...”


SCENE 12 KERUSUHAN

Tiba-tiba seorang laki-laki paruh baya dengan pakaian rapih  datang ketengah tengah Aula pernikahan. Rupanya ia hendak menggagalkan pernikahan Putri Dandelion dan Antares.
Petrus                : “Wahai Putri Dandelionku, engkaulah jodohku, bidadariku, pujaan hatiku,  terimalah cintaku, menikahlah denganku. Sesungguhnya aku adalah pangeranmu. Aku Sang Pangeran yang datang dari Kerjaan Malam. Aku si Pangeran Kesiangan yang akan terus mengejar cintamu. Oohh Putri Dandelion Cintaku.. Aku mencintaimu dalam setiap hembusan nafasku. Engkau bagai darah yang mengalir dalam setiap tetes hemoglobinku. Engkau selalu menjelma menjadi bayang-bayang yang selalu melintas dalam fikiranku.
(Semuanya hening/kaget/bingung dia orang gila atau bukan)
Petrus                : “Sekali lagi aku katakan padamu..Aku mencintaimu dengan setulus hatiku. Aku persembahkan seluruh jiwa dan ragaku untukmu duhai tulang rusukku.. Maukah kau menerimaku sebagia Pangeranmu????”
Raja                   : “Siapa kau? Berani-beraninya masuk dan mengacaukan acara pernikahan putriku?”
Madman           : “Aku calon mantumu Tuan.”
Pangeran           : “Haiiii!! Jangan kurang ajar kau!! Dia calon istriku bukan milikmu. Pergi kau manusia antah berantah!”
Petrus                : “Hai siapa kau bocah bau kencur, dia milikku, the one and only for me!! Kalau kau berani langkahi dulu mayatku,akulah yang lebih pantas untuk putri.Putri.....//mulai berpuisi lagi”
Penghulu           : “Loh jadi yang benar Pangerannya yang mana to?”
//Antares dan Petrus bareng-bareng bilang “SAYA”
//Disini agak berantem kecil trus dipisahin sama pengawal//
//Gak lama Murni dateng//
Suster                ://memegangi tangan Petrus// Haaaa kena kau! Maaf Tuan Putri..Raja...saya mau menjemput pria ini, dia telah kabur dari kamarnya. Jiwa pria ini agak terganggu//sambil menahan tangan Petrus//
//Pada kaget, diam//
Suster                : “Jadi dia baru saja melarikan diri dari rumah sakit jiwa. Dia sangat mengidolakan Sang Putri dan dia menjadi gila karena jutaan puisi yang di buatnya untuk putri”
Antares              : “Oh jadi pria ini gila. Benarkan dugaanku.”
Suster                : “Maaf sekali lagi telah membuat kerusuhan disini. Saya akan membawanya pergi.Permisi//menarik paksa madman”
Suster                : “ //Mengajak Petrus pulang ke rumah sakit.” 
Madman           : “ //Memaksa untuk melepaskan diri.”
(Semuanya diam karna kaget/kemudian suster pergi)
Raja                   :” Ada ada saja, mengapa orang gila bisa masuk kesini?! Pengawal!! Bantu dia membawanya orang gila ini keluar”
//Pengawal dan Suster membawa Petrus keluar//Petrus meronta-ronta sambil manggil-manggil Putri Dandelion//
Pangeran           : “Kamu gak apa-apa Putri?”
Dandelion          : “Iya aku gak apa-apa kok, terimakasih”
Penghulu           : “Bagaimana Paduka apakah pernikahan ini akan tetap dilangsungkan?”
Raja                   : “Iya pernikahan tetap dilanjutkan.”
//Semuanya kembali duduk kecuali Pengawal//
Penghulu           : “Baiklah Antares apakah kau siap aku nikahkan dengan Putri Dandelion.”
Antares              : “Siap.”
Penghulu           : “Bagaimana Putri, apakah siap?”
Dandelion          : “................iya”
Pengulu             : //jabatan tangan sama Antares// “Saya nikahkan Saudara Antares dengan Putri Dandelion binti Raja Gantara dengan seperangkat alat solat dan uang sebesar delapan belas juta dua ratus delapan puluh ribu rupiah dibayar tunai.”
Antares              : “Saya terima nikahnya Putri Dandelion binti Raja Gantara dengan seperangkat alat solat dan uang sebesar delapan belas juta dua ratus delapan puluh ribu rupiah dibayar tunai.”
Penghulu           : “Bagimana saksi.”
Semuanya bilang “SAH!!!”
//Kemudian semua pemain naik ke panggung trus salamin pengantinnya//

Akhirnya akhir bahagia yang dinanti dapat diwujudkan pada hari ini. Meskipun banyak rintangan menghadang namun kebahagian yang sejati akan hadir dengan caranya sendiri. Bahagia yang sejati itu berasal dari hati kita sendiri bukan dari hasil merebut kebahagiaan orang lain.
Manusia pada dasarnya terlahir dengan sifat dan karakter masing-masing. Disini kami berusaha menyatukan 35 kepala dengan fikiran yang berbeda beda. Kami kelas 12 TGB mohon maaf apabila ada kesamaan cerita atau setting. Semua hanyalah fiktif belaka. Terimakasih atas partisipasinya.
(NYANYI BARENG2 /LASKAR PELANGI)

“PERCAYAI MIMPIMU YAKINKAN DIRIMU UNTUK MEWUJUDKANNYA.”
Salam XIITGB_3rd

~THE END~